Sistem Prosedur ISO 9001 Manufaktur

Prosedur ISO 9001 Manufaktur – Konsultan ISO menerapkan sistem manajemen mutu di manufaktur untuk memastikan mutu produk secara konsisten untuk mencapai kepuasan pelanggan. Pada industri manufaktur pada umumnya proses utamanya mencakup mulai dari pemesanan produk, merancang produk (apabila yang dipesan pelanggan bukan produk baku) dan membeli bahan baku untuk keperluan produksi.

Proses produksi dan kendali mutu, kalibrasi alat ukur, penyimpanan barang jadi di gudang dan pengiriman ke pelanggan sampai dengan penagihan serta pembayaran pemasok. Proses-proses ini harus dikendalikan dalam prosedur kerja untuk memastikan mutu dan spesifikasi pelanggan dapat tercapai.

Konsultan ISO 9001 | Prosedur Manufaktur

Perusahaan yang akan menerapkan ISO 9001 haruslah membuat prosedur terdokumentasi yang mengatur tahapan proses dan titik kendali pemeriksaan mutu. Setelah prosedur ditetapkan oleh Manajemen kemudian harus diterapkan secara efektif sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi.

Konsultan ISO 9001 akan membantu perusahaan mengembangkan prosedur-prosedur yang dibutuhkan sampai dengan lulus audit sertifikasi oleh Badan Sertifikat yang ditunjuk. Masing-masing bagian yang tercakup dalam ruang lingkup bersama-sama dengan Konsultan ISO 9001 menyusun proses bisnis dan prosedur yang dipersyaratkan oleh standar ISO 9001. Secara umum prosedur yang akan dikembangkan dijelaskan sebagai berikut :

A. Pemesanan Produk

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk memastikan perusahaan untuk dapat :

  1. menangani pesanan distributor dengan cepat dan tepat
  2. meninjau setiap pesanan distributor dan memastikan mempunyai kemampuan untuk memenuhinya
  3. melakukan komunikasi secara efektif dengan distributor
  4. mendokumentasikan pesanan distributor dan perubahan-perubahannya

Bagian pemasaran menerima dan mengadministrasi pesanan distributor. Pesanan distributor ditinjau dari:

  1. jumlah pesanan
  2. kapan dibutuhkan
  3. tempat pengiriman
  4. persyaratan pembayaran
  5. persyaratan lainnya

Apabila pesanan distributor belum dapat dipenuhi, distributor diinformasikan kapan pesanan dapat dipenuhi.

Prosedur Manufaktur ISO 9001

Pemasaran menginformasikan ke bagian logistik untuk mempersiapkan produk untuk pengiriman ke distributor.

Apa saja kinerja yang akan diukur?

  1. Produk sampai di distributor tepat waktu sesuai pesanan
  2. Tidak ada keluhan mengenai tidak lengkapnya atau salah kirim produk

Apa dokumentasi yang perlu disimpan untuk memenuhi persyaratan mutu?

  1. Company Profile dan Brosur
  2. Database Distributor
  3. Buku Komunikasi Distributor
  4. Form Pesanan Distributor

B. Merancang Produk

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk memastikan perusahaan :

  1. membuat rencana perancangan produk
  2. menetapkan persyaratan pelanggan sebagai masukan perancangan
  3. meninjau rancangan produk
  4. melakukan validasi terhadap prototipe
  5. mendokumentasikan keluaran perancangan
  6. mengendalikan perubahan rancangan

Desainer membuat rencana perancangan produk. Persyaratan pelanggan digunakan sebagai masukan dalam mengusulkan spesifikasi teknis produk Usulan perancangan produk di tulis di form Spesifikasi Teknis Produk

Manajer Produksi meninjau usulan spesifikasi teknis produk dan membuat perhitungan biaya produksi.

Apabila tidak disetujui, Desainer meninjau ulang usulan spesifikasi teknis produk berdasarkan masukan Direktur.

Konsultan ISO 9001 | Prosedur Manufaktur

Apabila disetujui, Desainer mendokumentasikan keluaran rancangan produk. Setiap perubahan perancangan produk didokumentasikan dalam keluaran rancangan produk. Pembuatan prototipe produk dilaksanakan jika diperlukan.

 Ukuran kinerja yang ditetapkan biasanya :

  1. Dokumen Rancang Produk 100% update dan lengkap
  2. Desain Produk harus disetujui sebelum melakukan produksi masal

 Dokumentasi yang harus disimpan diantaran : design plan, design review, design verification, design validation dan juga spesifikasi teknis sebagai design output.

C. Pembelian Bahan Baku

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk memastikan perusahaan :

  1. membeli komponen sesuai dengan spesifikasi dan rencana perakitan
  2. melakukan evaluasi dan re-evaluasi pemasok
  3. memeriksa kesesuaian komponen yang datang
  4. mencegah terjadinya penurunan mutu selama part dalam penyimpanan

Prosedur ini diterapkan untuk proses pembelian komponen maupun jasa dan penyimpanan bahan baku atau komponen.

Bagian Produksi membuat perhitungan bahan baku berdasarkan rencana produksi.

Bagian Produksi membuat Purchase Requsition kepada Bagian Logistik. Bagian Logistik kemudian membuat Purchase Order kepada pemasok. Pemasok komponen maupun jasa harus termasuk dalam Daftar Distributor Terseleksi perusahaan.

Seleksi pemasok dilakukan dengan kriteria:

a. Harga

  1. Baik apabila harga sesuai harga pasar
  2. Sedang apabila harga diatas harga pasar s/d 10% harga pasar
  3. Buruk apabila harga lebih besar 10% harga pasar

b. Mutu

  1. Baik apabila bahan baku telah terkenal dan mempunyai standar produk yang jelas atau memiliki sertifikasi produk atau sertifikasi sistem seperti ISO 9001
  2. Sedang apabila bahan baku cukup terkenal dan mempunyai standar spesifikasi yang jelas
  3. Buruk apabila tidak mempunyai standar spesifikasi atau sertifikasi produk atau sistem

c. Pelayanan

  1. Baik apabila layanan purna jual yang dijanjikan baik
  2. Sedang apabila layanan purna jual yang dijanjikan cukup baik
  3. Buruk apabila tidak punya komitmen terhadap layanan purna jual.

d. Pembayaran

  1. Baik apabila pembayaran sesuai dengan kesepakatan dan memberikan kemudahan proses pembayaran
  2. Sedang apabila pembayaran ada persyaratan yang cukup memberatkan
  3. Buruk apabila syarat pembayaran sulit untuk dipenuhi perusahaan.

Penawaran pemasok ditabulasi untuk dibandingkan yang terbaik sebelum dilakukan pembelian.

Prosedur Manufaktur ISO 9001

Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi ulang pemasok yang ada dalam Daftar Pemasok Terseleksi. Evaluasi dilakukan berdasarkan data aktual mengenai :

a. Jumlah bahan baku yang rusak yang dikirim

  1. Baik: jika jumlah bahan baku rusak dalam 6 bulan  < 5% dari total pembelian
  2. Sedang: jika jumlah bahan baku rusak dalam 6 bulan <10% dari total pembelian
  3. Buruk: jika jumlah bahan baku rusak dalam 6 bulan >10% total pembelian

b. Jumlah keterlambatan pengiriman

  1. Baik: jika jumlah keterlambatan pengiriman dalam 6 bulan  = 0%
  2. Sedang: jika jumlah keterlambatan pengiriman dalam 6 bulan < 5% dari total
  3. pengiriman
  4. Buruk: jika jumlah keterlambatan pengiriman dalam 6 bulan > 5%  dari pengiriman

c. Pelayanan yang kurang baik

  1. Baik : apabila 100% responsif terhadap permintaan informasi dan keluhan
  2. Sedang : apabila ada 1 atau 2 masalah yang kurang responsif ditanggapi oleh
  3. pemasok
  4. Buruk : apabila ada lebih dari 2 masalah yang tidak ditanggapi secara responsif oleh  pemasok

d. Hal hal lain yang dipertimbangkan kurang baik

  1. Catatan-catatan mengenai hal-hal lain yang baik maupun tidak baik mengenai pemasok

Perusahaan harus menggunakan pemasok dengan status ‘Baik’. Pemasok dengan status ‘Sedang’ sebagai pemasok cadangan. Sedangkan pemasok dengan status ‘Buruk’ mendapat teguran atau peringatan tertulis dari perusahaan, apabila tidak melakukan perbaikan maka akan dikeluarkan dari Daftar Pemasok Terseleksi.

Konsultan ISO 9001 | Prosedur Manufaktur

Pemasok harus mengirim bahan baku sesuai dengan yang dinyatakan dalam Purchase Order.

Bagian Logistik melakukan pemeriksaan kedatangan bersama dengan Bagian Produksi. Pemeriksaan kedatangan dilakukan baik dari segi jumlah dan dan juga kondisi visual komponen, sedangkan fungsional bahan baku akan diperiksa oleh Bagian Produksi.

Hasil pemeriksaan kedatangan ditulis di Form Penerimaan Bahan Baku. Mutu bahan baku yang tidak baik pada saat proses produksi akan dipisahkan dan dikembalikan ke pemasok dengan menggunakan Form Return.

Bagian Logistik menulis di kartu stock barang untuk bahan baku yang diterima dan disimpan di Gudang. Setiap bulan Bagian Logistik memeriksa kondisi gudang penyimpanan dan melakukan penghitungan bahan baku dan ditulis di form pemeriksaan kondisi gudang dan kartu stock.

Ukuran kinerja yang diukur antara lain :

  1. Ketepatan waktu penerimaan dengan keterlambatan maksimum 1 hari.
  2. Ketepatan jumlah bahan baku antara gudang dan kartu stock

Beberapa formulir yang digunakan antara lain :

  1. Purchase Requistion
  2. Purchase Order
  3. Daftar Distributor Terseleksi
  4. Form Penerimaan Barang
  5. Standar Penerimaan Barang
  6. Form Return
  7. Kartu Stock
  8. Kartu Pemeriksaan Gudang

D. Prosedur Produksi dan Pengujian

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk memastikan perusahaan untuk dapat :

  1. melakukan produksi sesuai dengan rencana produksi
  2. melakukan pengujian terhadap setiap produk
  3. tindakan perbaikan dilakukan terhadap produk yang tidak lulus pengujian
  4. hanya produk yang lulus pengujian yang dapat ke proses selanjutnya
  5. mendokumentasikan hasil pengujian produk
  6. memelihara alat pengujian dalam kondisi tetap valid

Manajer Produksi membuat rencana produksi Tahunan. Rencana Produksi Tahunan dibuat berdasarkan perkiraan penjualan dari Bagian Sales.

Rencana Produksi Tahunan diperiksa dan disetujui oleh Direktur. Setelah disetujui Manajer Produksi memberikan Rencana Produksi Tahunan kepada Bagian Pembelian untuk menetapkan Rencana Pembelian.

Berdasarkan rencana produksi tahunan, Manajer Produksi membuat rencana produksi bulanan dan harian. Staf Produksi mengambil bahan baku sesuai rencana produksi harian.

Bagian Produksi melakukan produksi sesuai dengan Instruksi Kerja Produksi.

Bagian Kendali Mutu melakukan pengujian unit produk sesuai Instruksi Kerja Kendali Mutu. Produk yang tidak sesuai dilakukan perbaikan ulang dan produk yang telah sesuai dan lulus kendali mutu ditempel stiker “QC OK”.

Ukuran kinerja Bagian Produksi pada umumnya adalah : Produktifitas per hari dengan tingkat reject maksimum 1%

Dokumentasi yang perlu disiapkan diantaranya : Bon Pengambilan Barang, Form Hasil Pengujian Produk, Laporan Produksi Harian dan Daftar Alat Ukur.

E. Prosedur Kalibrasi

Prosedur ISO 9001 bertujuan untuk memastikan:

  1. status kalibrasi alat ukur untuk menjamin pengukuran yang akurat
  2. alat ukur dilakukan penyesuaian yang diperlukan sebelum penggunaannya
  3. penyimpanan alat ukur yang memadai yang melindungi dari kerusakan atau penurunan kondisi yang menyebabkan ketidakakuratan alat ukur
  4. memelihara catatan dan sertifikat kalibrasi alat ukur

Proses ini diterapkan untuk semua alat ukur yang digunakan oleh bagian teknik maupun alat ukur lainnya seperti pengukur suhu ruangan dsb.

Manajer Teknik membuat daftar alat ukur yang digunakan dalam proses inspeksi/pengukuran. Daftar alat ukur menerangkan merk/tipe alat ukur, ketelitian alat ukur, jumlah, tanggal kalibrasi, periode kalibrasi dan standar kalibrasi yang digunakan.

Manajer Teknik menetapkan alat ukur yang akan dilakukan kalibrasi internal atau kalibrasi eksternal. Kalibrasi harus mengacu ke standar nasional/internasional.

Kalibrasi internal dilakukan dengan menggunakan alat ukur ‘master’ oleh mekanik yang kompeten yang telah mendapatkan pelatihan kalibrasi. Apabila hasil kalibrasi internal tidak baik maka alat ukur harus diperbaiki terlebih dahulu untuk kemudian dilakukan kalibrasi internal kembali

Apabila alat ukur tidak dapat diperbaiki maka alat ukur dipisahkan untuk tidak digunakan. Mekanik menempelkan stiker status kalibrasi pada alat ukur yang telah dilakukan kalibrasi. Mekanik mengupdate daftar alat ukur sesuai status dan tanggal kalibrasi yang telah dilaksanakan

Mekanik menyimpan alat ukur dengan baik untuk melindungi dari kerusakan dan penurunan kondisi alat ukur yang dapat mempengaruhi keakuratan pengukuran. Penanganan alat ukur selama penggunaan untuk pengukuran dilakukan dengan baik untuk mencegah kerusakan alat ukur.

Apabila diketahui ada alat ukur yang tidak akurat, seluruh pengukuran yang telah dilakukan harus diperiksa ulang dan Manajer Teknik mengidentifikasi dampak hasil pengukuran dengan alat ukur yang tidak akurat tersebut.

Prosedur Manufaktur ISO 9001

Kalibrasi eksternal dilakukan oleh rekanan Lembaga Kalibrasi Terseleksi yang ditunjuk melalui proses seleksi dan evaluasi pemasok. Apabila alat ukur sudah tidak dapat dikalibrasi, maka alat ukur tersebut dipisahkan untuk tidak digunakan. Manajer Teknik menyimpan sertifikat kalibrasi eksternal

Ukuran kinerja Bagian Teknik : tidak ada alat ukur ditemukan habis masa kalibrasinya dipakai untuk proses inspeksi/ pemeriksaan.

F. Prosedur Penanganan Produk Tidak Sesuai

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk:

  1. mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menghilangkan produk yang tidak sesuai.
  2. melakukan pengendalian produk tidak sesuai untuk mencegah penggunaan, pengiriman atau pemberian yang tidak disengaja kepada pelanggan.
  3. memastikan pemeriksaan ulang setelah produk tidak sesuai diperbaiki
  4. melakukan tindakan yang diperlukan apabila produk yang tidak sesuai telah diberikan kepada pelanggan

Proses ini mencakup produk yang tidak sesuai hasil pemeriksaan kedatangan, yang terjadi selama proses internal maupun yang diberikan kepada pelanggan. Istilah yang digunakan dalam prosedur antara lain :

  1. QC singkatan dari Quality Control atau Kendali Mutu
  2. NCP singkatan dari Non Conforming Product atau Produk Tidak Sesuai
  3. Produk Tidak Sesuai Sesuai adalah penyimpangan atau deviasi terhadap standar dan persyaratan  pelanggan atau persyaratan lainnya

Pemeriksaan ulang harus dilakukan terhadap produk yang tidak sesuai untuk  memastikan kesesuaiannya terhadap persyaratan yang ditetapkan.

Hasil perbaikan produk yang telah sesuai dengan persyaratan dituliskan dalam Laporan Pemeriksaan QC.

Apabila ada produk tidak sesuai terlanjur telah diberikan kepada pelanggan, maka manajemen dan QC harus melakukan tindakan antara lain:

  1. menginformasikan kepada pelanggan
  2. melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan .

Hanya produk yang sesuai yang dapat dilanjutkan ke proses berikutnya.

Ukuran kinerja yang dapat diukur antara lain : Produk Tidak Sesuai diberi label atau dipisahkan dengan benar dan Tidak ada Produk Tidak Sesuai yang tidak sengaja terkirim ke pelanggan.

Dokumentasi dari proses ini adalah Laporan Produk Tidak Sesuai

G. Prosedur Gudang

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk menjaga dan memastikan agar stok bahan baku di gudang mencukupi untuk kebutuhan proses produksi.

Prosedur ini mencakup tentang permintaan pembelian material, penerimaan material dari suplier dan pengeluaran material ke Bagian Produksi serta identifikasi, penanganan dan penyimpanan material di Gudang Material.

Konsultan ISO 9001 | Prosedur Manufaktur

Seksi Gudang Material bertanggung jawab dalam menjaga stok material untuk keperluan produksi serta bertanggung jawab dalam melakukan permintaan pembelian, penerimaan, penanganan dan pengeluaran material.

Permintaan Pembelian Material dilakukan dengan :

  1. Melakukan cek stok terhadap material di Gudang Material.
  2. Menganalisa dan membuat perencanaan terhadap kebutuhan material untuk proses produksi dalam satu periode tertentu atas permintaan produksi.
  3. Mengajukan Surat Permintaan Pembelian Material kepada Bagian Pembelian

Penerimaan Material dari pemasok dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

  1. Melakukan pemeriksaan terhadap jenis dan kuantitas material yang terdapat dalam Surat Jalan Pengiriman dan Surat Pesanan Pembelian dengan mempergunakan Kartu Kontrol Penerimaan Material.
  2. Untuk material tertentu dapat dilakukan pemeriksaan dan pengetesan terhadap kualitas material tersebut yang dilakukan oleh pihak produksi atau Kendali Mutu / QC.
  3. Menyiapkan Surat Pereturan jika bahan baku tersebut tidak sesuai dengan standar dan kualitas yang diinginkan.
  4. Jika barang yang diterima telah sesuai spesifikasi dan kuantitasnya, maka data barang tersebut dicatat dalam Kartu Stok Material dan Bukti Penerimaan Material.
  5. Menyerahkan Bukti Penerimaan Material (surat jalan) ke Bagian Pembelian dan membuat salinannya sebagai arsip di Seksi Gudang Material.

Material yang datang ditangani dengan baik untuk mencegah terjadinya kerusakan atau penurunan mutu produk. Penanganan ini dilakukan berdasarkan jenis material tersebut.

Untuk penyimpanan, Semua barang yang masuk disimpan di tempat yang telah ditentukan sesuai dengan karakteristik material tersebut meliputi dan mencatat material yang masuk ke dalam Kartu Stock Material.

Gudang dipelihara kondisinya dengan menggunakan check list pemeriksaan gudang untuk menjaga kondisi material supaya tetap dalam kondisi baik.

Untuk pengeluaran Material dari Gudang/ Pengiriman

  1. Seluruh penyerahan/ pengeluaran material dari gudang ke Bagian Produksi dilakukan berdasarkan Surat Pengambilan Material
  2. Seluruh pengeluaran material dicatat dalam Kartu Stok Material dan Form Pengeluaran Material.
  3. Surat pesanan/ konfirmasi order dari bagian Produksi diarsipkan oleh petugas gudang sebagai salah satu bukti pengeluaran material.

H. Prosedur Pengemasan dan Pengiriman Produk

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk memastikan perusahaan untuk :

  1. memberikan identifikasi produk
  2. melengkapi dokumen spesifikasi produk
  3. memberikan perlindungan produk selama proses pengiriman ke pelanggan
  4. melakukan pengiriman produk dengan tepat waktu

Prosedur ini diterapkan untuk proses pengemasan dan pengiriman produk ke pelanggan untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:2015 Identifikasi dan Mampu Telusur, Perlindungan Produk, Pengendalian Produk Tidak Sesuai dan Pengiriman.

Prosedur Manufaktur ISO 9001

Bagian Logistik mempersiapkan order pelanggan dan melakukan packaging produk yang siap dikirim ke pelanggan dan menempelkan marking yang telah disiapkan

Bagian Logistik menyiapkan transportasi pengiriman produk dalam Formulir Transportasi dan  membuat Surat Jalan Pengiriman Barang dan Packing List

Staf menyiapkan produk yang akan dikirim ke pelanggan sesuai dengan Formulir Jadwal Pengiriman dan menuliskan pengeluaran produk yang dikirim ke pelanggan dalam Formulir Kartu Stok.

Untuk pemuatan produk berdasarkan Formulir Delivery Order yang akan dikirim ke pelanggan

Operator Forklift melakukan proses pemuatan ke dalam alat transportasi sesuai Instruksi Kerja Penggunaan Forklift. Staf memeriksa susunan produk di dalam alat transportasi untuk memastikan keamanan dan kondisi kemasan baik selama pengiriman sampai ke pelanggan.

Staf memeriksa Surat Jalan Pengiriman Produk dan memastikan jumlah dan jenis produk yang dimuat ke alat transportasi telah sesuai dan menandatangani Formulir Delivery Order

Pemeriksaan sebelum pengiriman kepada Pelangaan harus memastikan seluruh persyaratan pengiriman telah sesuai dengan jumlah dan jenis produk yang dipesan pelanggan dengan menandatangani Formulir Delivery Order yang telah disiapkan.

 Ukuran kinerja yang diukur diantaranya : Tidak ada keluhan pelanggan mengenai kelengkapan produk atau kemasan dan Pengiriman tepat waktu. Sedangkan dokumentasi yang perlu disiapkan antara lain : Form Pemeriksaan Kelengkapan Produk dan Packing List.

I. Prosedur Pengukuran Kepuasan Distributor

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk memastikan perusahaan melakukan pengukuran kepuasan Distributor sebagai salah satu pelanggan langsung dari perusahaan yang melakukan penjualan produknya melalui distributor. Prosedur ini memastikan perusahaan untuk :

  1. merancang pengukuran kepuasan distributor sesuai tujuan yang ditetapkan manajemen
  2. melakukan pengukuran distributor untuk mendapatkan informasi apakah pelayanan yang diberikan telah sesuai
  3. melakukan analisa dan menetapkan tindakan untuk mempertahankan atau melakukan tindakan perbaikan faktor-faktor pelayanan yang dinilai kurang oleh distributor.

Prosedur diterapkan untuk mengukur dan menganalisa informasi mengenai jasa pelayanan, produk dan proses-proses yang berhubungan dengan distributor.

Konsultan ISO 9001 | Prosedur Manufaktur

Tahapan proses antara lain : Manajemen menentukan tujuan dari pengukuran kepuasan distributor. Manajemen melakukan pengukuran kepuasan pelanggan untuk semua distributor.

Survey pengukuran kepuasan pelanggan dapat dilaksanakan melalui:

  1. Wawancara

Dilakukan dalam peetemuan langsung atau melalui telpon. Wawancara dapat juga dilakukan menggunakan diskusi dalam fokus group (beberapa distributor) di tempat yang telah ditentukan

  1. Survey

Survey kepuasan pelanggan dikirim kepada distributor. Wakil Manajemen atau manajemen yang ditunjuk akan menyiapkan pertanyaan pertanyaan dirancang sesuai dengan kebutuhan misalnya:

  1. pilihan berdasarkan skala kepuasan (baik sekali, baik, cukup, kurang baik dst)
  2. menanyakan opini ditributor
  3. komentar terbuka
  4. dsb

Sebelum pelaksanaan survey, pertanyaan harus diuji coba terlebih dahulu untuk menentukan:

  1. seberapa efektif untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
  2. seberapa mudah untuk dimengerti oleh responden
  3. seberapa lama dibutuhkan untuk menyelesaikan survey

Pelaksana yang ditujuk Manajemen melakukan survey pengukuran kepuasan distributor sesuai dengan rencana dan jadwal yang telah ditetapkan.

Prosedur Manufaktur ISO 9001

Manajemen menganalisa hasil pengukuran kepuasan pelanggan dan menyampaikan  informasi kepada Direktur. Analisa data menggunakan prosedur Analisa data dan peningkatan mutu atau improvement untuk menetapkan rencana tindakan yang akan diambil Manajemen untuk melakukan improvement

 Ukuran Kinerja yang ditetapkan dapat : pelaksanaan pengukuran kepuasan distributor dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun dan hasil pengukuran kepuasan distributor minimal “baik” untuk setiap faktor pelayanan.

J. Prosedur Penagihan Pelanggan dan Pembayaran Pemasok

Prosedur ISO 9001 ini bertujuan untuk memastikan perusahaan untuk :

  1. mengajukan permohonan pembayaran kepada distributor tepat waktu
  2. memonitor piutang

Prosedur ini diterapkan untuk proses penagihan distributor.

Bagian Keuangan membuat Surat Permohonan Pembayaran ke pelanggan. Surat Permohonan Pembayaran ditanda tangani oleh Direktur.

Bagian Keuangan memonitor pembayaran pelanggan dan piutang yang belum dibayarkan. Ukuran kinerja diharapkan penagihan dilakukan dengan akurat dan tepat waktu.

Prosedur ini juga bertujuan untuk memastikan proses pembayaran pemasok dilakukan dengan baik. Mencakup untuk proses pembayaran pemasok maupun jasa yang digunakan.

Pemasok memasukkan dokumen penagihan dilengkapi dengan Delivery Order asli. Bagian Keuangan mereview dokumen penagihan, Delivery Order dan kesesuaiannya dengan Purchase Order.

Pemasok memasukkan dokumen penagihan dilengkapi dengan DO asli. Bagian Keuangan mereview persyaratan pembayaran sesuai perjanjian / kontrak dan memeriksa kelengkapan dokumen penagihan:

  1. Invoice,
  2. Kwitansi
  3. Faktur Pajak
  4. DO
  5. PO

Apabila telah lengkap diberikan persetujuan pembayaran dengan menerbitkan voucher yang diberikan kepada Pemasok.

Pemasok dapat menguangkan voucher pada jam dan hari-hari pembayaran pemasok yang telah ditentukan

Bagian Keuangan melakukan pembayaran dengan cash atau transfer dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. < Rp. 5.000.000 dibayar tunai kecuali ada kebijakan dari Direksi
  2. > Rp. 5.000.000 dibayar cek / BG

Bagian keuangan melakukan pembayaran dengan cash atau transfer. Pembayaran pemasok dilakukan dengan akurat dan tepat waktu.

Konsultan ISO 9001 | Prosedur Manufaktur

Penerapan ISO 9001 di manufaktur melalui beberapa tahapan. Yang pertama adalah mengikuti pelatihan pemahaman persyaratan dan dokumentasi ISO 9001. Manajer di masing-masing Bagian memimpin penerapan Sistem Manajemen sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Salah satu persyaratan adalah dilakukannya pemeriksaan internal efektifitas penerapan sistem yang biasa disebut audit internal. Audit internal ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan untuk memastikan sistem manajemen diterapkan secara efektif.

Konsultan ISO 9001 akan memberikan pelatihan Audit Internal untuk memastikan auditor internal memiliki kompetensi untuk melaksanakan audit internal secara efektif. Temuan audit internal yang disebut ketidaksesuain harus segera ditindaklanjuti dengan tindakan perbaikan.

Makin sering audit internal dilaksanakan, maka pelaksana proses makin memahami bagaimana prosedur yang telah ditetapkan harus dijalankan untuk memastikan persyaratan mutu produk dan layanan. Manajemen harus menunjukkan komitmennya terhadap pelaksanaan audit internal sebagai masukan terhadap pelaksanaan proses.

Untuk menerapkan dan mencapai sertifikasi ISO 9001 dapat menghubungi kami Cipta Mutu Prima yang telah mempunyai pengalaman 18 tahun membantu perusahaan untuk mencapai sertifikat ISO dari berbagai Badan Sertifikasi. Hubungi kami di Phone/WA : 0811-8859-ISO(476).

Prosedur Bagian Sumber Daya Manusia

Prosedur Bagian Sumber Daya Manusia. Konsultan ISO Cipta Mutu Prima akan membantu perusahaan mengembangkan prosedur SDM dan dokumentasi lainnya yang akan diperiksa oleh auditor dalam penerapan ISO 9001. Berikut ini beberapa prosedur dan dokumentasi untuk memenuhi persyaratan ISO 9001:

1. Prosedur Penerimaan Karyawan

Dalam prosedur ini perusahaan mengatur tata cara proses rekruitmen karyawan. Ada beberapa tahap yang harus dilaksanakan mulai dari penerimaan aplikasi lamaran, wawancara dan juga test psikologi dan tes kesehatan yang harus dilaksanakan. Namun yang paling penting yang akan diperiksa auditor adalah persyaratan jabatan atau kompetensi yang harus ditetapkan oleh perusahaan.

Standar Kompetensi ini digunakan dalam proses penerimaan karyawan. Di beberapa perusahaan digunakan wawancara untuk mengetahui perilaku kunci dari si pelamar. Bagian Sumber Daya Manusia biasanya melaksanakan pelatihan wawancara perilaku kunci ini kepada tingkat manajer sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi kompetensi calon karyawan.

Prosedur penerimaan karyawan memastikan karyawan yang diterima memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Konsultan ISO membantu mengembangkan dan menerapkan prosedur penerimaan karyawan.

2. Prosedur Penilaian Kompetensi Karyawan

Dalam prosedur ini Bagian Sumber Daya Manusia harus menetapkan standar kompetensi terlebih dahulu. Standar Kompetensi menjelaskan pendidikan, pengalaman, keahlian dan pelatihan yang menjadi persyaratan jabatan. Idealnya seluruh jabatan yang disebutkan dalam struktur organisasi mempunyai standar kompetensi yang ditetapkan manajemen.

Standar ISO 9001 menyebutkan jabatan yang mempengaruhi mutu produk dan layanan harus memiliki standar kompetensi, sehingga paling tidak beberapa jabatan struktural terutama di Bagian Kendali Mutu haruslah ditetapkan persyaratannya. Auditor ISO 9001 akan memeriksa standar kompetensi dan memeriksa kesesuaiannya dengan personil yang menjabat saat ini.

Konsultan ISO akan membantu perusahaan untuk melakukan pemetaaan kesesuaian antara standar kompetensi dengan kondisi yang ada saat ini. Kesenjangan yang ada akan diusulkan dalam program pelatihan yang akan dilaksanakan oleh Bagian Sumber Daya Manusia.

3. Prosedur Pelatihan

Prosedur pelatihan adalah salah satu prosedur yang pasti diperiksa oleh Auditor. Yang pertama harus ada adalah Program Pelatihan Tahunan. Dokumen ini menjelaskan rencana pelatihan apa saja yang akan dilakukan perusahaan dalam satu tahun. Auditor ISO 9001 akan memeriksa realisasi dari masing-masing pelatihan tersebut.

Salah satu yang menjadi persyaratan ISO 9001 adalah bagian Sumber Daya Manusia harus mengevaluasi efektifitas pelaksanaan pelatihan. Evaluasi efektifitas pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan untuk mengetahui mutu pelatihan dari segi penyelenggaraanya baik instruktur, materi pelatihan dan juga kedalaman materi yang dibahas.

Berikutnya di beberapa perusahaan mewajibkan karyawan yang telah mengikuti pelatihan melakukan sharing dengan karyawan lainnya dalam sesi yang merupakan bagian dari evaluasi pelatihan. Evaluasi efektifitas pelatihan yang terakhir adalah penilaian dari atasan langsung karyawan yang mengikuti pelatihan dengan menilai dampak pelatihan terhadap unit kerjanya.

Konsultan ISO membantu melakukan evaluasi efektifitas pelatihan untuk menilai dampak pelatihan terhadap peningkatan kompetensi karyawan dan memberikan nilai tambah kepada perusahaan.

4. Database Karyawan

Berikutnya yang biasa diperiksa auditor adalah bukti-bukti dari pelaksanaan ketiga prosedur yang disebutkan di atas. Sehingga database atau arsip karyawan harus lengkap untuk mendukung proses audit. Kelengkapan data sertifikat pelatihan dan hasil penilaian kompetensi harus menjadi perhatian bagian Sumber Daya Manusia sebelum pelaksanaan audit ISO 9001.

Seringkali temuan audit pada kelengkapan database karyawan ini. Ketika auditor menanyakan sertifikat dan hasil evaluasi pelatihan tidak dapat ditunjukkan sehingga menjadi temuan ketidaksesuaian. Berdasarkan kebijakan di beberapa perusahaan setiap karyawan yang mengikuti pelatihan harus segera memberikan copy sertifikat atau aslinya tergantung kebijakan kepada bagian Sumber Daya Manusia.

Konsultan ISO membantu mengidentifikasi rekaman apa saja yang harus lengkap dengan melakukan pemeriksaan secara sampling terhadap database karyawan. Perusahaan yang menggunakan aplikasi untuk mengelola database karyawan akan lebih mudah memonitor kelengkapan rekaman yang diwajibkan dalam penerapan ISO 9001.

5. Pengukuran Sasaran Mutu

Salah satu persyaratan dalam ISO 9001 adalah menetapkan sasaran mutu. Sasaran mutu ini harus sesuai dengan Kebijakan Mutu Perusahaan. Dalam kebijakan mutu perusahaan biasanya disebutkan memastikan kompetensi karyawan untuk mencapai mutu produk dan layanan yang dapat memuaskan pelanggan.

Untuk memastikan kompetensi karyawan ini bagian Sumber Daya Manusia harus menetapkan sasaran mutu untuk mengukur pencapaian kompetensi karyawan ini. Beberapa perusahaan menetapkan jumlah jam pelatihan perkaryawan menjadi sasaran mutunya. Ada juga yang mentargetkan persentase pelatihan yang dilaksanakan terhadap rencana yang ditetapkan di Program Pelatihan Tahunan dsb.

Konsultan ISO membantu perusahaan untuk menetapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu yang sesuai dengan tujuan kinerja yang ditetapkan manajemen dan membantu perusahaan mengembangkan prosedur SDM.

Untuk penerapan dan sertifikasi ISO 9001 Hubungi Cipta Mutu Prima Jasa Konsultan ISO Profesional Terpercaya yang akan membantu perusahaan mencapai sertifikat tepat waktu sesuai yang direncanakan manajemen.

Pelatihan Dokumentasi ISO 9001:2015

Konsultan memberikan Pelatihan Dokumentasi Prosedur Mutu ISO. Ada beberapa prosedur yang wajib ditetapkan oleh Manajemen dalam penerapan ISO 9001:2015. Prosedur tersebut adalah :

  1. Manajemen Risiko dan Peluang
  2. Monitoring Sasaran Mutu
  3. Manajemen Perubahan
  4. Manajemen Pengetahuan
  5. Pengendalian Informasi Terdokumentasi
  6. Pengendalian Produk dan Jasa Tidak Sesuai
  7. Audit Mutu Internal
  8. Rapat Tinjauan Manajemen
  9. Ketidaksesuaian dan Tindakan Perbaikan
  10. Program Peningkatan Mutu

Prosedur Pengendalian Informasi Terdokumentasi mengatur mekanisme untuk penerbitan, revisi, distribusi dokumentasi ISO dan juga pengendalian rekaman mutu.

Konsultan ISO 9001 Jakarta menetapkan tugas tanggung jawab Penanggung Jawab Mutu yang mengelola Sistem Manajemen Mutu untuk memastikan prosedur mutu diterapkan secara efektif. Rekaman prosedur pengendalian informasi terdokumentasi seperti : Daftar Induk Dokumen, Daftar Rekaman, Usulan Perubahan Dokumen dsb harus terdokumentasi dengan baik.

Cipta Mutu Prima – Konsultan ISO 

Fokus Pelanggan

Konsultan ISO 9001 : Apa yang dimaksud Fokus Pelanggan ?

Kalau kita berbicara mengenai fokus pelanggan, apa yang terpikir oleh kita?. Fokus artinya menaruh perhatian penuh, dan menjadi subyek utama. Jadi fokus pelanggan artinya perusahaan menempatkan pelanggan sebagai subyek yang harus mendapatkan layanan terbaik.

Bagaimana ISO 9001:2015 menempatkan komitmen kepada pelanggan ini sebagai suatu yang harus dilaksanakan?. Yang jelas fokus pelanggan menjadi salah satu Prinsip Manajemen Mutu. Ya merupakan prinsip nomor satu dari ISO 9001:2015. Berikut beberapa inisiatif yang dapat dilaksanakan perusahaan untuk menerapkan budaya fokus pelanggan:

  1. Komitmen Dalam Kebijakan Mutu

Dalam melaksanakan fokus kepada pelanggan ini paling tidak ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan dalam menerapakan sistem manajemen mutu.Dalam kebijakan mutu harus dinyatakan komitmen manajemen untuk mencapai kepuasan pelanggan. Hal ini adalah realisasi dari prinsip manajemen mutu fokus kepada pelanggan.

  1. Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Pengukuran kepuasan pelanggan ini harus dilaksanakan oleh perusahaan untuk mengukur sejauh mana kebutuhan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi. Persyaratan lain yang terkait pada fokus pelanggan adalah klausul menentukan persyaratan produk dan jasa. Perusahaan harus menentukan persyaratan pelanggan termasuk kegiatan pengiriman dan pasca pengiriman.

  1. Mengidentifikasi Persyaratan Pelanggan

Persyaratan Pelanggan termasuk hal yang tidak dinyatakan oleh pelanggan, namun diperlukan untuk penggunaan produk dan jasa. Perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengkonfirmasi sebelum menerima apabila pelanggan tidak memberikan pernyataan terdokumentasi dari persyaratannya.

  1. Menangkap ‘Suara Pelanggan’

Konsultan ISO memberikan pelatihan bahwa menangkap ‘suara pelanggan’ adalah salah satu proses yang sangat penting untuk menangkap persyaratan, termasuk umpan balik dari pelanggan. Proses ini secara proaktif harus bertanya kepada pelanggan untuk secara tepat menentukan apa yang diinginkan oleh pelanggan. Dalam standar ISO 9001:2015 disebutkan kebutuhan dan harapan, yang berarti adalah persyaratan yang dinyatakan dan juga tidak dinyatakan oleh pelanggan.

  1. Menggunakan Aplikasi Pelayanan Pelanggan

Saat ini beberapa perusahaan sudah menggunakan aplikasi canggih untuk menangkap suara pelanggan, baik itu yang melalui survey ataupun secara online di internet. Bagian pelayanan pelanggan selalu mendokumentasikan suara pelanggan ini dan menyampaikan kepada manajemen sebagai masukan untuk pengambilan keputusan dan juga peningkatan proses.

  1. Penanganan Keluhan Pelanggan

Mekanisme penanganan keluhan pelanggan ini diterapkan misalnya dirancang lintas fungsi untuk dapat mendengarkan pelanggan yang ‘kecewa’ dengan produk atau jasa perusahaan. Dan seluruh manajer terkait dapat mengetahui masalahnya dan secara terkoordinasi memberikan solusi yang tepat dan mencegah masalah yang sama terulang kembali.

  1. Menyimpan Database Pelanggan

Menyimpan database pelanggan dapat menjadi data pengetahuan organisasi yang bermanfaat dalam pengelolaan pelanggan dan juga ke dalam untuk memperbaiki proses operasi. Jadi dalam ISO 9001:2015

Jadi kesimpulannya Fokus Pelanggan adalah persyaratan yang harus dapat dibuktikan perusahaan paling tidak dalam beberapa hal yaitu berupa komitmen manajemen untuk mencapai kepuasan pelanggan disarankan untuk ada dalam Kebijakan Mutu, penanganan keluhan pelanggan sebaiknya menjadi salah satu sasaran mutu yang ditetapkan, misalnya kecepatan respon terhadap setiap keluhan pelanggan.

Kemudian adanya prosedur yang jelas untuk melakukan komunikasi pelanggan termasuk umpan balik dan keluhan pelanggan, adanya dokumen tinjauan terhadap persyaratan pelanggan. Dokumen ini harus secara jelas mendikumentasi kebutuhan dan harapan pelanggan serta terakhir adalah tersedianya mekanisme pengukuran kepuasan pelanggan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur persepsi pelanggan terhadap produk dan jasa.

Hubungi Konsultan ISO 9001 – Cipta Mutu Prima untuk training dan penerapan fokus pelanggan di perusahaan di Contact Phone : 0811-8859-ISO(476) atau Email : ciptamutuprima@gmail.com

Konsultan ISO

Pelatihan Peningkatan Mutu

Pelatihan Peningkatan Mutu Secara Berkesinambungan

Peningkatan mutu adalah tujuan utama dari penerapan sistem manajemen

Jasa Konsultan ISO memberikan Pelatihan Peningkatan Mutu untuk organisasi yang ingin memiliki Tim yang mampu memberikan masukan untuk peningkatan mutu yang berkesinambungan.

Hubungi Cipta Mutu Prima Konsultan ISO Jakarta

Hubungi Jasa Konsultan ISO untuk Pelatihan Peningkatan Mutu di WhatsApp: 0811-8859-476(ISO)

Konsultan ISO

Pelatihan Sasaran Mutu Berbasis Risiko

Jasa Konsultan ISO

Jasa Konsultan ISO memberikan Pelatihan Sasaran Mutu Berbasis Risiko.

Dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 perusahaan wajib menetapkan sasaran mutu yang harus dimonitor pencapaiannya secara periodik.

Sasaran Mutu

Sudahkah sasaran mutu yang ditetapkan manajemen berbasis manajemen risiko yang juga merupakan persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015?

Konsultan ISO Jaminan Lulus dengan Pengalaman 18 Tahun

Konsultan ISO 9001

Konsultan ISO 9001 – Cipta Mutu Prima. Dengan telah diterbitkannya standar Sistem Manajemen Mutu terbaru versi tahun 2015 oleh Organisasi International untuk Standarisasi (ISO), maka perusahaan diharapkan akan dapat memenuhi persyaratan standar ISO 9001:2015 ini.

Sistem Manajemen Mutu bertujuan untuk memastikan mutu produk dan jasa yang dihasilkan dapat memenuhi Persyaratan Pelanggan dalam rangka mencapai Kepuasan Pelanggan.

Konsultan ISO Integrasi Cipta Mutu Prima juga dapat membantu perusahaan mencapai sertifikasi ISO 9001:2015, ISO 14001 Sistem Manajemen Lingkungan dan ISO 45001 Sistem Manajemen K3 untuk berbagai industri Manufaktur dan Jasa. Apabila saat ini perusahaan telah menerapkan ISO 9001:2015, maka diperlukan penyesuaian dokumentasi integrasi untuk dapat memenuhi persyaratan ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 dan ISO 45001:2018.

Konsultan ISO 9001 akan merancang proses bisnis perusahaan dengan menggunakan pendekatan PDCA yang akan memastikan Perusahaan melakukan proses Perencanaan, Pelaksanaan, Pemeriksaan dan Peningkatan Mutu secara efektif. Peluang perbaikan dapat dilakukan dengan melakukan monitoring dan evaluasi proses yang dilaksanakan. Rekaman harus dipelihara untuk memberikan masukan data proses bagi kepentingan proses data analisis yang akan menghasilkan peningkatan mutu.

Konsultan ISO 9001 pada tahap awal akan melakukan analisis risiko mutu untuk memastikan potensi masalah apa saja yang mungkin terjadi dalam proses produksi atau operasi layanan perusahaan kepada Pelanggan. Tabel analisis risiko akan menjelaskan kategori risiko dan bentuk penanganannya. Untuk mencegah terjadinya risiko mutu dapat dibuat Prosedur untuk memastikan tahapan proses dilaksanakan dalam kondisi terkendali sehingga potensi risiko dalam proses tersebut tidak terjadi.

 

Konsultan ISO 9001 juga memastikan seluruh tingkat manajemen memahami Prinsip Manajemen Mutu, yang merupakan dasar dari persyaratan ISO 9001:2015. Salah satu Prinsip Manajemen Mutu ISO 9001:2015 adalah Kepemimpinan, dimana Manajemen Puncak harus menunjukkan komitmen untuk memastikan efektifitas penerapan ISO 9001:2015. Prinsip Manajemen Mutu ini juga mewajibkan Manajemen Puncak menentapkan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu yang ingin dicapai dari penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015.

Tahapan Konsultasi ISO 9001

Tahap penting dalam penerapan ISO 9001:2015 adalah Pengembangan Dokumentasi dan Penerapan Sistem. Kedua tahap ini saling terkait, dimana pada tahap Pengembangan Dokumentasi akan dibentuk Tim ISO 9001 yang terdiri dari perwakilan Bagian yang akan masuk dalam ruang lingkup sertifikasi. Konsultan ISO 9001 merekomendasikan untuk melibatkan personil kunci di masing-masing Bagian untuk memudahkan tahap Penerapan Sistem, yang akan dimulai setelah seluruh dokumentasi disahkan oleh Manajemen Puncak.

Tahap penerapan sistem terdiri dari kegiatan sosialisasi kepada seluruh Bagian yang terlibat dalam penerapan ISO 9001:2015. Tingkat pemahaman karyawan terhadap standar dan prosedur akan menentukan efektifitas penerapan Sistem Manajemen. Konsultan ISO 9001 akan menyempurnakan Sistem Manajemen berdasarkan masukan dari seluruh karyawan untuk memastikan apa yang terdokumentasi dalam Prosedur telah sesuai dengan pelaksanaan operasionalnya.

Audit Internal merupakan salah satu persyaratan ISO 9001:2015 yang wajib dilaksanakan dalam tahap Penerapan Sistem.

Konsultan ISO 9001 akan memberikan pelatihan kepada Auditor Internal yang ditunjuk oleh manajemen. Tujuan utama Audit Internal adalah untuk memeriksa apakah Dokumentasi ISO 9001:2015 telah diterapkan secara efektif oleh seluruh Bagian. Laporan Audit Internal akan menjadi masukan manajemen untuk melakukan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan yang diperlukan. Hasil Audit Internal ini juga akan memberikan keyakinan kepada Badan Sertifikasi bahwa perusahaan mempunyai mekanisme internal untuk melakukan perbaikan mutu.

Konsultan ISO 9001 akan mendampingi perusahaan pada saat Audit Sertifikasi oleh Badan Sertifikasi yang ditunjuk. Audit sertifikasi dilakukan dalam dua tahap yaitu Audit Kecukupan Dokumen ISO 9001:2015 dan Audit Kesesuaian Penerapan ISO 9001:2015. Apabila ada temuan hasil Audit Badan Sertifikasi, maka Konsultan ISO 9001 akan membantu perusahaan untuk melakukan tindakan perbaikan yang dibutuhkan sampai dengan mendapatkan Perusahaan mendapatkan rekomendasikan Sertifikat ISO dari Badan Sertifikasi yang ditunjuk.

Setelah mendapat Sertifikat ISO, Badan Sertifikasi akan melakukan Audit Pemantauan setiap tahun untuk memastikan penerapan Sistem Manajemen Mutu masih dilaksanakan secara efektif oleh Perusahaan. Karenanya, Perusahaan harus dapat terus menunjukkan komitmennya dalam penerapan sistem dan mampu menunjukkan bukti-bukti penerapan ISO 9001:2015. Konsultan ISO 9001 dapat membantu Perusahaan pada proses pemeliharaan penerapan ISO 9001:2015 untuk tetap mempertahankan sertifikat ISO 9001:2015 yang telah diperoleh.

 

Biaya Konsultan ISO 9001

Berapa biaya Konsultan ISO 9001?

Cipta Mutu Prima memberikan harga terbaik yang dapat membantu Perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 sampai dengan mencapai Sertifikat.

Cipta Mutu Prima memberikan hari konsultansi yang cukup untuk dapat melaksanakan tahapan Pengembangan Dokumentasi dan Penerapan Sistem secara efektif sehingga penerapan ISO 9001:2015 dapat memberikan nilai tambah terhadap kinerja dan pengendalian mutu produk dan jasa layanan Perusahaan kepada Pelanggan.

Hubungi kami Cipta Mutu Prima Konsultan ISO di Contact Phone: 0811-8859-ISO(476)

Cipta Mutu Prima | Konsultan ISO 9001