Konsultan ISO

Sasaran Sistem Manajemen Keamanan Informasi ISO 27001

Manajer Bagian menetapkan sasaran mutu dan keamanan informasi di setiap Bagian yang konsisten dengan Kebijakan Keamanan Informasi, dapat diukur, memperhitungkan persyaratan yang berlaku, relevan dengan peningkatan produk dan layanan serta peningkatan kepuasan pelanggan, dapat dipantau, dikomunikasikan dan diperbaharui secara tepat.

Dalam merencanakan pencapaian sasaran mutu dan keamanan informasi, Manajer Bagian menetapkan program sasaran mutu, dan sasaran keamanan informasi yang menjelaskan:
a. Apa yang akan dikerjakan
b. Sumber daya yang dibutuhkan
c. Siapa yang bertanggung jawab
d. Kapan akan dicapai
e. Bagaimana cara mengevaluasi hasilnya

Manajer Bagian secara periodik sesuai waktu yang telah ditentukan, mengukur pencapaian sasaran mutu dan sasaran keamanan informasi dalam monitoring pencapaian sasaran mutu dan keamanan informasi.

Sasaran Keamanan Informasi antara lain dapat ditetapkan sebagai berikut :

1. Pengelolaan Aset
Memastikan kesesuaian dan keakuratan pencatatan / inventarisasi aset

2. Kesadaran
Awareness personil yang memadai terkait pengamanan informasi dan menerapkannya pada kegiatan operasional

3. Kepatuhan
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan terkait HAKI

4. Akses Kontrol Fisik
Memastikan kesesuaian akses ke ruang operasional yang diotorisasi

5. Pengelolaan Insiden
Memastikan insiden yang terjadi terdokumentasi dan ditindak lanjuti

6. Manajemen Risiko
Efektifitas penurunan nilai risiko berdasarkan pelaksanaan mitigasi risiko

7. Manajemen Keberlangsungan Bisnis
Meningkatkan kesiapan sistem dan data di DRC

8. Kerahasiaan
Perlindungan data / informasi rahasia dan data / informasi pemangku kepentingan (stakeholders)

9. Integritas
Integritas dari data instansi dan pemangku kepentingan (stakeholders)

10. Ketersediaan
Ketersediaan dari sistem informasi dan data instansi serta fasilitas layanan

Konsultan ISO

Konsultan Mengembangkan Dokumentasi ISO 27001

Dalam mengembangkan dokumentasi Sistem Manajemen Keamanan Data dan Informasi ISO 27001, Konsultan ISO akan membantu Perusahaan dalam menetapkan dokumen yaitu :

  1. Manual ISO 27001 yang menjelaskan kebijakan perusahaan dalam memenuhi persyaratan standard
  2. Kebijakan Pengendalian  ISO 27001 yang antara lain terdiri dari : Keamanan Informasi, Keamanan Sumber Daya, Manajemen Aset, Pengendalian Akses, Kriptografi, Keamanan Fisik dan Lingkungan, Keamanan Operasi, Keamanan Komunikasi, Akuisisi Sistem, Pengembangan dan Pemeliharaan, Hubungan Pemasok, Manajemen Insiden, Keberlangsungan Usaha, Kesesuaian dsb.
  3. Prosedur ISO 27001 yang antara lain terdiri dari : Identifikasi Pihak Terkait, Manajemen Risiko, Sumber Daya Manusia, Pengendalian Media dan Informasi, Administrasi User dan Akses, Manajemen Kriptografi, Keamanan Fisik dan Lingkungan, Keamanan Operasi, Back Up, Monitoring Keamanan Data dan Informasi, Audit Internal, Telekomunikasi, Pengembangan Keamanan dsb.

Cipta Mutu Prima | Konsultan ISO 27001

Pada prinsipnya Sistem Manajemen Keamanan Data dan Informasi memastikan :

  1. Keamanan Data dan Informasi, sehingga data dan informasi hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang untuk mengakses dan menggunakannya
  2. Keterpaduan Data dan Informasi sehingga data dapat dilindungi dan diproses secara akurat dan lengkap/utuh
  3. Ketersediaan Data sehingga dapat tersedia saat dibutuhkan

Konsultan ISO 27001 | Keamanan Data dan Informasi

Konsultan ISO 27001 Cipta Mutu Prima akan membantu Perusahaan untuk mengembangkan Sistem Manajemen Keamanan Data dan Informasi serta menerapkannya di Perusahaan. Konsultan ISO 27001 akan membantu melaksanakan Audit Internal dengan menyediakan Check List Audit Internal ISO 27001.

Apabila Perusahaan telah menerapkan Sistem Manajemen Keamanan Data dan Informasi dengan efektif maka akan dilaksanakan Audit Sertifikasi ISO 27001 oleh Badan Sertifikasi ISO 27001 yang ditunjuk. Konsultan ISO 27001 Cipta Mutu Prima akan secara Profesional membantu perusahaan untuk mengembangkan Dokumentasi sampai dengan menerapkan dan Sertifikasi ISO 27001 secara tepat waktu sesuai dengan rencana Manajemen.

 

 

Konsultan ISO

Terminologi Dalam Manajemen Risiko

A. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko dalam penerapan Manajemen Risiko terdiri dari:

1. Identifikasi risiko

Mengidentifikasi risiko apa saja yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran organisasi.

2. Analisis risiko

Menetapkan skala kemungkinan dan dampak dari risiko yang telah diidentifikasi.

3. Evaluasi risiko

Membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko untuk menentukan bagaimana penanganan risiko yang akan diterapkan.

Konsultan ISO | Manajemen Risiko

B. Penanganan Risiko (Risk Treatment)

Dalam menghadapi risiko organisasi dapat :

  1. Menghindari risiko (risk avoidance),
  2. Mitigasi risiko (risk reduction), dapat dilakukan dengan mengurangi kemungkinan atau dampak,
  3. Transfer risiko kepada pihak ketiga (risk sharing) dan
  4. Menerima risiko (risk acceptance).

C. Komunikasi dan Konsultasi Risiko (Risk Communication and Consultation)

Komunikasi dan konsultasi merupakan prinsip manajemen risiko yang mengharuskan manajemen risiko diterapkan secara transparan dan inklusif. Manajemen risiko harus dilakukan oleh seluruh bagian organisasi dan memperhitungkan kepentingan dari seluruh stakeholders organisasi. Adanya komunikasi dan konsultasi diharapkan dapat menciptakan dukungan yang memadai pada kegiatan manajemen risiko dan membuat kegiatan manajemen risiko menjadi tepat sasaran.

Konsultan ISO | Manajemen Risiko

D. Monitoring dan Review Risiko (Risk Monitoring and Review)

Monitoring dan review diperlukan untuk memastikan bahwa implementasi manajemen risiko telah berjalan sesuai dengan perencanaan yang dilakukan. Hasil monitoring dan review juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan terhadap proses manajemen risiko.

E. Rencana Tindak Pengendalian (Risk Mitigation/Control)

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Setelah daftar risiko dan peta risiko diperoleh dari hasil penetapan respon/ prioritas risiko, langkah selanjutnya adalah menyusun Rencana Tindak Pengendalian (RTP) minimal yang harus ada untuk mencegah atau mengurangi dampak yang timbul akibat kemungkinan terjadinya risiko-risiko tersebut. RTP disusun berdasarkan prioritas risiko yang dihasilkan pada ranking dari yang tertinggi sampai dengan terendah.

RTP juga termasuk Rencana Tindak Perbaikan Informasi dan Komunikasi yang menetapkan rencana perbaikan komunikasi dan informasi atas perbaikan pengendalian, antara lain :

  1. Menginventarisasi sarana komunikasi yang ada yang dapat digunakan untuk menyampaikan risiko
  2. Merumuskan bagaimana komunikasi yang paling efektif tentang pengendalian yang baru, akan dilakukan.
  3. Merencanakan komunikasi terhadap perubahan/ perbaikan

Konsultan ISO | Manajemen Risiko

Konsultan ISO

Tahapan Penilaian Risiko SPIP

A. Pemahaman Penerapan Manajemen Risiko

Kegiatan Penerapan Manajemen Risiko membutuhkan kesamaan pemahaman mengenai :

  • Kesamaan persepsi Manajemen Risiko dan persyaratan standar SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah)

Apa yang dimaksud dengan Risiko?

Mengapa harus memikirkan Risiko dalam Organisasi?

Apa tujuan menerapkan Manajemen Risiko?

  • Panduan proses dan tahapan penerapan SPIP termasuk Kewenangan, Penyelengaraan, Pelaporan dan Pengawasan Pembinaan SPIP
  • Adanya Tim Teknis Penerapan Manajemen Risiko

Konsultan ISO | Penilaian Risiko

B. Definisi Risiko dan Tujuan Sistem Manajemen Risiko

Setiap Organisasi menghadapi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi, sehingga timbul ‘ketidakpastian’ dalam mencapai sasaran.

“Ketidakpastian yang berdampak pada sasaran Organisasi” adalah Risiko

Mungkinkah Organisasi dapat mengelola Risiko dengan baik tanpa ada Sistem yang mengaturnya?

Kendali Risiko harus ditangani secara sistematis dengan menerapkan Sistem Manajemen Risiko. Suksesnya Organisasi dalam mengelola risiko sangat tergantung dari Sistem Manajemen Risiko yang diterapkan. Sistem Manajemen Risiko mengelola risiko pada semua tingkat, bagian dan proses dalam organisasi

Tujuan Manajemen Risiko adalah : ‘Menciptakan dan Melindungi Nilai’. Penciptaan Nilai tertinggi dari Organisasi adalah tercapainya Visi dan Misi Organisasi. Manajemen Risiko merupakan bagian penting dari Perencanaan Strategis Organisasi

C. Tahapan Kegiatan Penerapan Manajemen Risiko

Kegiatan Penilaian Risiko sesuai dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dilaksanakan dengan tahapan berikut :

  1. Mengumpulkan dan mengkaji dokumen Manual, Prosedur dan Petunjuk Pelaksanaan (PP) masing-masing Bagian/SubDit
  2. Melakukan Fokus Group Discussion (FGD) dengan masing-masing Bagian/SubDit
  3. Melakukan Coaching penerapan manajemen risiko di masing-masing Bagian/SubDit
  4. Melakukan Rapat Pembahasan dengan masing-masing Bagian/SubDit
  5. Melakukan Audit Risiko untuk memeriksa penerapan tingkat pengendalian risiko di masing-masing Bagian/SubDit dan
  6. Menyiapkan Laporan Penerapan Manajemen Risiko kepada Tim Teknis Penerapan Manajemen Risiko dan Manajemen Puncak.

Kegiatan penerapan Manajemen Risiko diterapkan dengan cara :

  • Training (Pemahaman)
  • Documentation (Sistem)
  • Coaching (Pendampingan)
  • Focus Group Discussion (Komunikasi)
  • Assessment (Audit)

D. Tabel Manajemen Risiko Yang Digunakan

Formulir yang digunakan antara lain :

  1. Formulir 7 – Identifikasi Tujuan Rencana Strategis
  2. Formulir 8 – Identifikasi Risiko
  3. Formulir 11 – Analisis Risiko
  4. Formulir 14 – Desain Kegiatan Pengendalian
  5. Formulir 17 – Desain Kegiatan Pengendalian Informasi dan Komunikasi
  6. Formulir 20 – Pemantauan Risiko
  7. Formulir 20a – Rencana Aksi Pengendalian Risiko

Konsultan ISO | Penilaian Risiko

Penerapan Manajemen Risiko

Permen PUPR Nomor 20/PRT/M/2018 Tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diterbitkan untuk memberi keyakinan memadai terselenggaranya kegiatan pada suatu Instansi Pemerintah untuk dapat mencapai tujuannya secara efisien dan efektif, melaporkan pengelolaan keuangan negara secara andal, mengamankan aset negara, dan mendorong ketaatan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

Cipta Mutu Prima | Manajemen Risiko

Sistem Pengendalian Intern adalah Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah Sistem pengendalian yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Masing-masing Direktorat dalam menerapkan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menyadari bahwa dalam melaksanakan tugasnya selalu berhadapan dengan risiko yang melekat pada kegiatan proses operasional.

Konsultan ISO Cipta Mutu Prima | Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Penilaian risiko adalah sub unsur dari penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dalam rangka mengendalikan risiko tersebut masing-masing Direktorat menerapkan Sistem Manajemen  Risiko terintegrasi yang mencakup seluruh aspek risiko yang dihadapi.

Dalam penerapan Manajemen Risiko yang efektif, masing-masing Direktorat menerapkan Manajemen Risiko dengan mengacu kepada Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2018 dan peraturan lainnya serta Standar Internasional yang berlaku untuk secara konsisten menerapkan Sistem Manajemen Risiko yang bertujuan untuk memastikan risiko-risiko yang dihadapi dapat diidentifikasi, diukur, dikendalikan dan dilaporkan dengan baik.

Konsultan ISO

Why implement ISO 45001?

Why implement ISO 45001?

Konsultan ISO 45001 helps to develop Occupational Safety and Health Management System that becomes a management responsibility and involves all staff and departments. The company will control all risks and potential accidents that may result in harm and damage.

Konsultan ISO | Cipta Mutu Prima | ISO 45001

The Occupational Safety and Health Management Management system will help to prevent accidents, near-misses and property damage.

The Objective of ISO 45001 Occupational Safety and Health Management System is to manage the risk and assure the quality as well. 

ISO 45001 defines non-conformance as any deviation from work standards, practices, procedures, regulations that could either directly or indirectly lead to injury or illness, property damage, damage to the workplace environment or a combination of these.

Mengukur Kepuasan Pelanggan

Persyaratan Standar ISO 9001

Dalam standar ISO 9001:2015 klausul 9.1.2 mewajibkan perusahaan untuk mengukur kepuasan pelanggan. Perusahaan harus memantau persepsi pelanggan tentang sejauh mana kebutuhan dan harapannya telah terpenuhi. Apa saja yang harus perusahaan lakukan dalam mengukur kepuasan pelanggan?:

  1. Perusahaan harus menentukan mekanisme untuk memperoleh, memantau dan meninjau data dan informasi mengenai kepuasan pelanggan. Salah satu mekanismenya adalah dengan melakukan survey kepuasan pelanggan.

Pemahaman terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan adalah syarat untuk mencapai kepuasan pelanggan dan peningkatan mutu. Pemahaman ini dapat dilakukan secara reaktif ataupun juga secara proaktif perusahaan mencari informasi mengenai kepuasan pelanggan.

  1. Survey Kepuasan Pelanggan dapat dikategorikan cara proaktif perusahaan untuk mendapatkan informasi mengenai produk dan layanannya dari pelanggan.

Cara ini menjaring informasi dari pelanggan dengan bertanya langsung kepada pengguna produk dan layanan. Mengukur kepuasan pelanggan ini harus dilakukan secara periodik sehingga secara kontinu memberikan masukan kepada manajemen. Survey dapat dilakukan oleh pihak ketiga yang independen untuk mendapatkan data yang akurat.

  1. Dalam mengukur kepuasan pelanggan umumnya melakukan pengukuran terhadap: Keandalan Produk dan Layanan.

Keandalan produk dan layanan misalnya : kemampuan produk digunakan sesuai spesifikasi teknisnya, kecepatan waktu pelayanan kepada pelanggan dsb. Aspek lain yang dapat diukur adalah Ketanggapan yaitu bagaimana kemampuan perusahaan menangani masalah yang timbul, hal ini termasuk kecapatan penanganan keluahan pelanggan.

  1. Aspek lain yang dapat diukur adalah Keyakinan Pelanggan terhadap produk dan layanan perusahaan,

Apakah pelanggan melihat produk yang dibelinya dapat beroperasi sesuai harapan. Atau pelanggan merasa yakin dengan kompetensi konsultan yang membantunya. Mengenai Layanan lebih jauh dapat juga diukur mengenai Empati, yaitu bagaiman seluruh staf perusahaan memberikan perhatian penuh utnuk dapat membantu pelanggan terhadap penggunaan produk dan layanan ataupun saat mempunyai masalah.

  1. Khusus industri pelayanan seperti bank, hotel, perusahaan transportasi dsb, aspek lain yang dapat diukur adalah kebersihan, kerapian dan wujud lainnya yang dapat dirasakan secara langsung oleh pelanggan.

Mengukur kepuasan pelanggan biasanya menggunakan ukuran skala likert mulai dari tingkat 1 : pelanggan tidak puas, tingkat 2 : pelanggan cukup puas sampai dengan tingkat 5 dimana pelanggan merasa sangat puas dengan produk dan jasa layanan perusahaan.

  1. Dengan mendapatkan data tingkat layanan dan tingkat kepentingan, perusahaan harus melakukan analisis data kepuasan pelanggan.

Apabila tingkat kepentingan tinggi sedangkan tingkat layanan hasilnya rendah, inilah yang menjadi prioritas utama tindakan perbaikan. Sedangkan apabila tingkat kepentingan tinggi dan tingkat layanan tinggi, maka perusahaan harus mempertahankan kinerjanya untuk mempertahankan kepuasan pelanggan.

  1. Cara berikutnya untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah dengan membuat divisi pelayanan pelanggan atau yang biasa kita kenal dengan Customer Service.

Pendekatan ini dapat dibilang cara aktif perusahaan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Namun tujuan utama dari pembentukan Customer Service biasanya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan mengenai produk dan layanan, namun tidak secara khusus menanyakan kebutuhan dan harapan pelanggan.

  1. Menampung keluhan pelanggan adalah cara reaktif perusahaan untuk memahami kebutuhan dan harapan pelanggan.

Cara ini merupakan pemahanan terendah dari perusahaan untuk mengetahui informasi ini. Penanganan keluhan pelanggan adalah tindakan koreksi terhadap ketidakpuasan pelanggan.

Desain Survey Kepuasan Pelanggan

Dalam mengumpulkan data dan informasi kepuasan pelanggan, perusahaan dapat dibantu oleh Konsultan ISO 9001 untuk mendesain survey. Isi pertanyaan survey hendaknya mudah dipahami dan dapat dikuantifikasi oleh perusahaan. Perusahaan menentukan aspek-aspek yang akan diukur dalam survey kepuasan pelanggan.

Pada akhirnya kepuasan pelanggan ini menjadi masukan utama bagi manajemen untuk secara terus menerus melakukan perbaikan dan peningkatan mutu. Perusahaan harus memanfaatkan informasi dari pelanggan untuk melakukan penyempurnaan produk dan layanannya sesuai dengan salah satu persyaratan Evaluasi Kinerja standar ISO 9001:2015.

Konsultan ISO

Dinamika Tim dan Pemecahan Masalah

Konsultan ISO Dinamika Tim. Apa yang dimaksud dengan Tim yang efektif? Kalau kita melihat sekumpulan orang apakah bisa disebut Tim? Sekumpulan penumpang bus, penonton di bioskop atau kumpulan orang berteduh ketika hujan bukanlah Tim. Namun kesebelasan sepakbola adalah sebuah Tim, mengapa?

Berikut ini ciri atau karakter dari sebuah Tim :

  1. Anggotanya terdefinisi dengan jelas
  2. Mempunyai tujuan yang sama
  3. Saling berinteraksi

Lalu apa lagi? Tim melakukan komunikasi.

Jadi apakah karyawan dalam suatu organisasi adalah Tim? Ya.. karena kelompok kerja dalam satu Bagian maupun lintas fungsi serta dipimpin oleh seorang Manajer mempunyai tujuan kinerja tertentu.

Konsultan ISO Training akan menjelaskan bagaimana Tim Organisasi melakukan pemecahan masalah, menghasilkan ide peningkatan kinerja dan menghasilkan konsensus yang diperlukan untuk mendukung keputusan Tim Organisasi.

 Konsultan ISO | Dinamika Tim dan Pemecahan Masalah
Konsultan ISO

Konsultan membantu Pengendali Dokumen ISO

Konsultan membantu Pengendali Dokumen ISO. Untuk mendistribusikan dokumen ISO 9001:2015 sebagai dokumen revisi dari dokumen ISO 9001:2018, Pengendali Dokumen melaksanakan :

  1. Membuat Usulan Perubahan dokumen ISO 9001:2015
  2. Mencetak master dokumen ISO 9001:2015
  3. Mengedarkan dokumen master ISO 9001:2015 untuk pemeriksaan oleh Penanggung Jawab Mutu
  4. Mengcopy master dokumen ISO 9001:2015 yang telah disahkan Manajemen sebanyak Bagian / Bidang yang akan menerima dokumen
  5. Memberi stempel dokumen ‘Terkendali’ pada salinan dokumenISO 9001:2015
  6. Memberi nomor salinan dokumen terkendali pada salinan dokumen ISO 9001:2015
  7. Mendistriibusikan kepada Bagian / Bidang yang akan menerima salinan terkendali dokumen ISO 9001:2015 dengan menggunakan form Distribusi Dokumen dan Pengumuman Perubahan Dokumen
  8. Menarik salinan dokumen ISO 9001:2018 dari masing-masing Bagian / Bidang yang sudah kadaluarsa
  9. Memusnahkan salinan dokumen ISO 9001:2008 yang sudah ditarik dari masing-masing Bagian / Bidang
  10. Memberi stempel dokumen ‘Kadaluarsa’ pada master dokumen ISO 9001:2008 dan disimpan.
  11. Mengupdate Daftar Induk Dokumen

Konsultan ISO | Cipta Mutu Prima

Studi Kasus Audit Internal

Studi Kasus Audit Internal – Konsultan ISO Training akan memberikan beberapa skenario untuk memberikan kesempatan untuk setiap peserta pelatihan Audit Internal dapat berdiskusi dengan peserta lainnya apabila menghadapi situasi tertentu.

Situasi Audit Internal

Berikut ini beberapa situasi yang mungkin saja terjadi dalam pelaksanaan audit internal, sehingga auditor harus mengambil keputusan apa yang harus dilakukannya? :

1. Pada saat  sedang memeriksa proses, auditor terlihat kehilangan fokus dan harus memilih apakah harus memperhatikan proses secara rinci satu per satu atau melihat ‘gambar besar’nya saja?

2. Di salah satu departemen yang sedang diaudit, auditee merasa bahwa area kerjanya adalah departemen yang ‘elit’ dan sempurna, sehingga tidak ada ruang untuk perbaikan di sana, apa yang harus auditor lakukan?

Studi Kasus Audit Internal oleh Konsultan ISO

3. Salah seorang auditee menggunakan teknik ‘anti auditor’, sehingga setiap auditor bertanya tentang satu hal, auditee menerangkan secara berlebihan dan membuang-buang waktu, bagiamana ‘mengendalikan’ proses audit yang seperti ini?

4. Auditee selalu berkilah ketika auditor meminta menunjukkan bukti-bukti penerapan, auditee selalu menunjukkan contoh-contoh yang dipilihnya sendiri yang sudah dipersiapkan sebelumnya bukan yang diminta oleh auditor. Sebagai auditor apa yang harus anda lakukan?.

Studi Kasus Audit Internal oleh Konsultan ISO

5. Dalam mengajukan pertanyaan seorang auditor berusaha mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dengan menggunakan pertanyaan terbuka. Jika anda sedang mengaudit prosedur pelatihan beri contoh ketika anda menggunakan ‘pertanyaan terbuka’.

6. Seorang auditor sedang berada di Bagian Produksi, ketika melakukan wawancara dengan seorang supervisor mesin produksi. Auditor tersebut mengatakan : “Jadi saya ingin memastikan lagi bahwa setiap mesin diperiksa menggunakan checklist dan Supervisor tidak memperbolehkan mesin dijalankan sebelum checklist ini diisi dan disampaikan kepadanya?” Teknik apa yang sedang digunakan oleh Auditor?

7.  Sebagai auditor, anda sedang memeriksa penerimaan barang. Di tempat penerimaan barang, staf gudang sedang memeriksa surat jalan barang yang akan diperiksanya. Anda mengamati situasi yang terjadi diantara staf gudang dan pemasok barang. Kemudia sebagai auditor anda menggunakan teknik pertanyaan hipotesa untuk memastikan proses penerimaan barang sesuai dengan prosedur, coba berikan contoh bagaimana anda melakukannya.

Hubungi Konsultan ISO Training

Hubungi Cipta Mutu Prima Konsultan ISO : 0811-8859-ISO(476) untuk Pelatihan Audit Internal.

Konsultan ISO

Konsultan ISO 14001 Pengalaman

Konsultan ISO 14001 Pengalaman. Konsultan ISO Cipta Mutu Prima akan membantu organisasi dalam menetapkan program lingkungan.

ISO 14001:2015 adalah Sistem Manajemen Lingkungan untuk melindungi dan mencegah pencemaran lingkungan.

Sistem Manajemen Lingkungan ini harus diimplementasikan dan dipelihara di seluruh perusahaan.  Manajemen harus memastikan komitmennya menaati persyaratan dan mencapai sasaran dan program lingkungan.

Perusahaan harus melakukan komunikasi internal dan eksternal mengenai Sistem Manajemen Lingkungan. Komunikasi internal antara lain :

  1. Sosialisasi Sistem Manajemen Lingkungan
  2. Sistem Pengumpulan Saran
  3. Komunikasi Kepedulian Lingkungan.

Sedangkan komunikasi eksternal mengenai Sistem Manajemen Lingkungan antara lain : mengirimkan Kebijakan Lingkungan kepada pihak eksternal, bekerjasama dengan pihak eksternal untuk menanggapi permasalahan lingkungan dan juga menindaklanjuti permasalahan lingkungan yang perlu dikomunikasikan dengan pihak eksternal terkait.

Konsultan ISO

Standar ISO dan Kontribusinya

Standar ISO dan Kontribusinya

Bagaimana standar ISO berkontribusi dalam dunia usaha dan kehidupan?

Konsultan ISO Profesional – Standar ISO telah memberikan kontribusi positif bagi organisasi untuk mengelola mutu, lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, keamanan informasi, keamanan pangan, energi dsb secara efektif.

70 Tahun Sejak ISO Didirikan

ISO telah menerbitkan standar sistem manajemen dan standar produk

Sejak didirikan 70 tahun yang lalu organisasi ISO yang berpusat di Jenewa, Swiss terus membahas dan mempublikasikan standar-standar untuk menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

Konsultan ISO Standar Sistem Manajemen

Pelatihan Audit Internal dan Analisis Data

Pelatihan Audit Internal dan Analisis Data dilaksanakan dalam dua hari dengan agenda sebagai berikut :

Hari Pertama : Pelatihan Audit Internal ISO 9001:2015

08:00 Penjelasan Standar ISO 9001:2015

10:30 Rehat

10:45 Teknik Audit ISO 9001:2015

12:00 Ishoma

13:00 Live Audit : Mengaudit Bagian Wakil Manajemen, SDM dan Pembelian

15:00 Rehat

15:15 Live Audit : Mengaudit Bagian Produksi/Operasi, Gudang dan Pemeliharaan

16:15 Membuat Laporan Audit Internal ISO 9001:2015

17:00 Selesai

Hari Kedua : Pelatihan Analisis Data

08:00 7 QC Tools Untuk Peningkatan Mutu

10:30 Rehat

10:45 Analisis Data Deskriptif (Nilai Tengah, Standar Deviasi, Varians dsb)

12:00 Ishoma

13:00 Analisis Data Inferensi (Analisis Regresi, Korelasi dsb)

15:00 Rehat

15:15 Studi Kasus Analisis Data untuk Peningkatan Mutu

16:15 Presentasi Group Kasus Analisis Data

17:00 Selesai

Lama Pelatihan :

Dua hari pelatihan yang dimulai pukul 08:00 s/d 17:00

Biaya Investasi :

Biaya Investasi Pelatihan Audit Internal dan Analisis Data ISO 9001:2015 adalah sebesar Rp. 15.000,000,- (Lima Belas Juta Rupiah) + PPN 10%

Konsultan ISO | Cipta Mutu Prima

Konsultan ISO

Training ISO 50001 Manajemen Energi

Training ISO 50001

Sudahkah perusahaan anda mengelola energi dengan baik?

Jasa Konsultan ISO memberikan Training ISO 50001 Manajemen Energi agar perusahaan dapat menerapkan program efisiensi energi secara efektif.

Harga In-House Training

Hubungi kami Konsultan ISO Profesional di Email : ciptamutuprima@gmail.com atau WA : 0811-8859-ISO(476) untuk harga dan rincian agenda pelatihan.

Konsultan ISO

Konsultan ISO OHSAS 18001 Kontraktor

Konsultan ISO OHSAS 18001 Kontraktor. Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) OHSAS 18001 untuk pengendalian risiko kegiatan kerja untuk menciptakan tempat kerja yang sehat dan aman.

OHSAS 18001 adalah Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

Konsultan ISO Cipta Mutu Prima akan membantu perusahaan untuk menerapkan Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001 diantaranya :

  1. Menetapkan Kebijakan K3
  2. Melaksanakan identifikasi bahaya dan penilaian risiko
  3. Melaksanakan identifikasi peraturan dan persyaratan K3 yang terkait.
  4. Menyusun program K3.
  5. Dan persayaratan OHSAS 18001 lainnya

Kebijakan K3 disusun dan disebarluaskan kepada semua pihak di lingkungan perusahaan antara lain :

  1. Seluruh tenaga kerja
  2. Tamu
  3. Kontraktor
  4. Pelanggan dan
  5. Pemasok.

Konsultan ISO OHSAS juga akan memastikan perusahaan melakukan Pencegahan Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja dan menetapkan program pemeliharaan seluruh Peralatan dalam kondisi Terawat dan Baik untuk mencegah terjadinya Kecelakaan Kerja.